Propolis Melia Nature

Sunday, September 23, 2012

Madu dan Propolis


Di Al Qur'an Madu disebut sebagai obat bagi manusia(QS An Nahl 69) , tanpa menyebut sebagai obat untuk penyakit tertentu. Dengan demikian berarti Madu bisa jadi cocok untuk segala macam penyakit  termasuk penyakit-penyakit yang sekarang belum diketahui pengobatannya.
Kita bisa yakin mengenai keandalan Madu sebagai obat ini karena ada ayatnya di Alqur'an dan dikuatkan oleh berbagai hadits Nabi, lebih jauh lagi dengan banyaknya zat yang ada di dalam Madu yang belum sepenuhnya bisa didefinisikan oleh manusia modern sekarang  memberikan harapan bagi kita bahwa Madulah jawaban atas problem kesehatan kita sekarang dan dimasa datang (karena apa yang ada di Al Qur'an dijamin kebenarannya sampai akhir Zaman).
Diantara yang ada rujukannya atau sudah ada hasil research-nya antara lain adalah penggunaan Madu untuk pengobatan sakit perut, untuk pengobatan pancreatitis akut, pengobatan cancer, pengobatan tumor, pengobatan luka pada penderita diabetis, dan sebagai antibiotic untuk segala macam penyakit .
Selain cocok untuk penyakit serius seperti cancer dan tumor (yang dibuktikan dalam riset Dr. Nada Orsolic dari University of Zagreb  Kroasia), Madu juga cocok untuk pengobatan penyakit ringan seperti bisul, jerawat dan sejenisnya melalui proses osmosis yaitu Madu menyerap nanah/cairan yang terdapat dalam bisul dan sejenisnya.
Di mesir kuno lebih dari separuh resep pengobatan menggunakan Madu sebagai bahan utamanya, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penyakit dapat disembuhkan dengan Madu ini. Perlu diingat meskipun dengan berbagai kasiat pengobatan yang terkandung dalam Madu, apabila dimungkinkan (ada biaya dlsb.) tetap kami anjurkan untuk penyakit-penyakit serius pasien juga berobat/berkonsultasi dengan dokter, rumah sakit dlsb. Madu aman dikonsumsi bersama dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Apa itu Propolis?
Propolis adalah produk lebah yang kaya akan zat-zat esensial yang sangat berguna bagi manusia. Propolis diproduksi oleh lebah dari getah yang diambil dari bagian tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan getah- terutama tunas tumbuhan- Getah inilah yang menjadi bahan dasar pembentuk propolis. Getah ini dibawa ke dalam sarang lebah oleh para lebah pekerja dan dicampur dengan wax (sejenis lilin) dan serbuk sari bunga. Dengan bantuan air liur lebah, campuran ini dibuat menjadi lentur, dan inilah propolis. Propolis memiliki variasi warna antara coklat kehijauan dan coklat tua . Bagi para lebah,propolis merupakan zat penting yang sangat fundamental yang mereka perlukan untuk sterilisasi sarang lebah dari serangan bakteri, jamur dan penyakit. Telah diperkirakan bahwa 200.000 lebah madu menghasilkan 20 gram kandungan propolis setiap tahunnya.
Propolis yang telah siap ini mengandung 50-55% Getah, 5-10% serbuk sari bunga, 30% wax dan 10% Etheric Oil.

Kandungan Propolis
Sampai saat ini penelitian ilmiah tentang kandungan dari propolis belumlah tuntas. Propolis pada saat ini diketahui kaya akan Vitamin, Terutama vitamin B-Komplex. Juga mengandung vitamin C, E dan H (Biotin) Mineral/UnsurKalsium, Zat Besi, Zink, Copper, Chrome Silizium, Vanadium dan Mangan. Asam amino essensial dan enzim Bioflavonoid atau biasa disebut vitamin P, Bioflavonoid merupakan zat yang paling penting dari propolis baik bagi lebah maupun bagi manusia. Bioflavonoid terdapat dalam jumlah yang banyak dalam propolis, bahkan paling banyak dibandingkan dengan produk-produk lebah lainnya seperti madu, royal jelly dll. Zat inilah yang memberikan efek antibiotik natural yang terkuat dan berfungsi menyembuhkan atau sedikitnya mengurangi rasa sakit, meredakan radang, mengikat zat racun yang masuk ke dalam tubuh dan memperkuat sistim imunitas tubuh.
Sejarah Propolis
Sejak puluhan abad yang lalu pada masa peradaban Yunani, Romawi dan Mesir kuno, propolis telah digunakan sebagai bahan alami unggul yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Para Pendeta di zaman Mesir kuno telah menggunakan propolis dalam ramuan obat-oabat mereka. Di Amerika, bangsa Indian dari suku Inca juga telah menggunakan propolis sejak zaman dahulu kala.

Friday, September 21, 2012

Khasiat Propolis


Propolis menjadi bagian dari kehidupan manusia tidak lain karena manfaat khasiat propolis untuk pengobatan, sayangnya seperti halnya obat herbal lainnya, propolis masih menjadi rekomendasi pengobatan alternatif, hal ini disebabkan karena :

  • Obat Tradisional (Obat Alami), diambil langsung dari alam yang sangat tergantung pada lingkungan tempat berasal,hal ini akan menyebabkan komposisinya berbeda-beda dan efektivitasnya berubah.
  • Obat Tradisional mengandung campuran biokimia kompleksyang bekerja secara sinergis, akibatnya bila zat aktifnya di ekstrak, efeknya bisa berkurang atau menghilang hingga sulit diketahui zat aktif mana yang dapat dibuat penelitian.
  • Karena kayanya zat aktif dalam suatu obat alami, obat-obatan tradisional juga mampu mengobati berbagai jenis penyakit yang mekanismenya sulit dijelaskan oleh kedokteran modern.
Berbagai alasan inilah yang membuat obat tradisional hanya digunakan sebagai pengobatan alternatif dan belum menjadi terapi utama suatu penyakit. Negara-negara seperti Rusia dan Cina masih setia menggunakan propolis dan produk alami lain untuk pengobatan.
Penelitian farmakologi propolis mencakup efek propolis sebagai antinyeri (anestetik), anti-alergi, antibiotik, antijamur, antiperadangan, antiradiasi, antioksidan dan pengawet, antiseptik, antikanker dan imunostimulator (menstimulasi daya tahan tubuh).
Efek anestetik propolis sangat ampuh dan bisa dipergunakan pada semua area tubuh seperti mata, telinga dan mulut. Efek antinyeri ini disumbang oleh zat flavonoid seperti pinocembrin, pinostrobin dan ester asam kafeat. Pinocembrin dan ester asam kafeat telah terbukti memiliki efek anestetik sepersepuluh kali dari lidokalin sejenis obat bius lokal.
KHASIAT PROPOLIS DI BIDANG KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
NOMAANFAATDEFINISI
1AntibodiZat penunjang kekebalan atau daya tahan tubuh berupa imunoglobulin dengan urutan asam amino spesifik, hanya bereaksi dengan antigen yang merangsang pembentukannya atau antigen yang mirip
2AntioksidanZat antioksidan yang sintetik atau alami yang ditambahkan pada makanan, karet, cat atau minyak nabati untuk mencegah terjadinya oksidasi oleh oksigen
3AntispasmePencegah kejang otot
4AntikoagulanPencegah pembekuan darah
5AntibakteriSifat membunuh bakteri
6AntiklavusPenghambat penebalan kulit akibat kutil (mata ikan)
7AntifungalAnti jamur
8AntiinflamasiPencegah radang seperti panas, bengkak, merah, nyeri dan gangguan fungsi akibat reaksi tubuh terhadap jasad renik, zat asing atau trauma
9AntikankerAntikanker
10AnalgetikPereda rasa nyeri
11AntihepatotoksikKomponen asam quinat dikafeoil, suatu campuran larut air diduga memiliki efek melindungi hati
12AntivirusPencegah perkembangan virus
13AntiseptikPencegah pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme
14AntidiabetikZat yang bersifat menurunkan kadar gula darah
15AntitumorPencegah tumbuh kembang tumor
16AntialergiMemeiliki efek anti alergi dan anti alergi non spesifik karena aktifitas histaminopeksia oleh komponen quercetine
17EmolienPelembut, dapat melembutkan kulit atau selaput lendir
18AnestesiaPenghilang modalitas rasa suatu daerah dalam tubuh, terutama nyeri dan kesadaran
19Anti Infeksi, disinfektanPenghambat masuk dan berkembangnya mikroorganisme patogen kedalam tubuh yang mengakibatkan radang
20ImunomodulatorZat yang mampu memodifikasi atau memengaruhi fungsi sistem imunitas tubuh. Peran imunomodulator terbagi dua yaitu sebagai imunosupresan atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan dan sebagai imunostimulan yaitu menstimulasi sistem daya tahan tubuh
Sejumlah khasiat  propolis yang ditampilkan pada tabel diatas merupakan hasil laporan yang sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian dan studi kasus sebagai berikut :
  • Pada tahun 1958, pada kongres perlebahan Internasional, Feuereisl dan kawan-kawan dari Rusia melaporkan efektifitas propolis terhadap kuman tuberkolosis. Pada permulaan abad ke-20 tuberkolosis memang menjadi salah satu masalah utama di Negara tersebut
  • Pada tahun 1960, peneliti dari Perancis mendemontrasikan efek bakteriostatik propolis terhadap Bacillus subtillis, Proteus vulgaris, dan Bacillus alvei, namun efeknya kurang bermakna pada Salmonella dan E. Colli. Empat tahun kemudian Flavonoid berbentuk Galangin dan Pinocembrin telah dibuktikan memiliki antibakterial yang terkuat.
  • Tahun 1973, dilakukan uji efektivitas antibiotik propolis melawan Stafilokokus dan E. Coli, hasilnya cukup menakjubkan, ternyata propolis dapat meningkatkan efek bakteriostatik sebanyak 10-100 kali lebih baik. Sebenarnya pembuktian tentang peran antibiotika propolis sudah dimulai di Rusia sebelum tahun 1973
  • Agaard, seorang dokter yang dihormati di Eropa telah menggunakan propolis pada 50.000 orang di seluruh Skandinavia, termasuk pasien-pasien pribadinya. Agaard menyimpulkan, propolis mempunyai efek antibiotika yang disertai efek meregulasi hormon dan menstimulasi daya tahan tubuh. Menurutnya, propolis dapat digunakan oleh orang sehat atau sakit dan untuk mencegah atau mengobati penyakit.
  • Pada tes kultur resistensi, dibuktikan bahwa ekstrak propolis secara signifikan mampu mencegah pertumbuhan bakteri Klebsiella penumoniae, E. Coli, Staphilococcus, Clostridium, Corynebacterium diptheriae dan Streptokokus. Penggunaan propolis sebagai salep antibiotik untuk sehari-hari dapat menghindari penggunaan antibiotik secara berlebihan..

Untuk pemesanan dengan harga sangat murah hubungi : 082129994716

Plastic Card Printing

Thursday, September 20, 2012

Propolis Gagalkan Amputasi Diabetes


“Propolis memperbaiki fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah.”

Mengunjungi kerabat dekat pada pertengahan 2006 berakibat fatal bagi Yatinah. Dengan Kadar gula darah 423 mg/l kakinya tak merasakan kap mesin angkutan kota yang panas. Sesampai di rumah punggung kaki melepuh.
Luka melepuh itu kemudian membengkak berisi cairan. Karena bengkak kian membesar, perempuan berusia 61 tahun itu lantas dibawa ke rumahsakit di Bekasi. Dokter menyayat dan mengeluarkan cairan lalu menjahitnya. Luka sayatan itulah awal derita. Penyakit gula membuat luka tak kunjung menutup. Dalam 3 bulan, luka itu semakin lebar dan dalam.
Meski setiap hari dicuci dengan air hangat dan dikompres, luka tak juga mengecil. Di bulan kelima, lukanya malah mulai bernanah dan menguarkan bau tak sedap. Puncaknya pada awal 2007 luka tembus sampai telapak kaki dan menjadi ganren. Ia pun tak lagi mampu berdiri, apalagi berjalan. Mobilitas perempuan 9 anak itu bergantung pada kursi roda.
Yatinah kerap bolak-balik ke klinik dan rumahsakit untuk memeriksakan lukanya. Perempuan yang hidupnya hanya mengandalkan warung makanan kecil di depan rumah itu mesti merogoh kocek Rp250.000—Rp500.000 setiap periksa. Meski demikian, ganren terus menjalar sampai kulit di sekitarnya lebam menghitam. Maret 2007, lebam kehitaman itu menjalar mendekati pergelangan kaki. “Jika sudah sampai pergelangan kaki harus di amputasi,” kata Yatinah menirukan ucapan dokter. Ia pun hanya bisa pasrah sambil terus mengkonsumsi obat dari dokter.
Propolis Sembuhkan luka diabetes
Pada April 2007, disarankan mengkonsumsi propolis. Yatinah menurut walau ragu. “Dokter di klinik dan rumahsakit dengan obat buatan pabrik terkenal saja tidak bisa menyembuhkan, apalagi suplemen biasa,” katanya. Selama 3 hari ia mengkonsumsi propolis pada pagi, siang, dan malam sebelum tidur. Menurut Yatinah, konsumsi awal rendah itu untuk memberi kesempatan tubuh beradaptasi.
Setelah 3 hari konsumsi, Yatinah merasakan tidak ada reaksi penolakan dari tubuh dan baunya berkurang. Saat itulah ia merasakan lukanya berdenyut, pertanda saraf perasa kembali aktif. Konsumsi pun ditingkatkan konsumsi propolis setiap minum dengan frekuensi tetap. Dua minggu mengkonsumsi, nanah berhenti keluar. Bau tidak sedap pun tidak lagi tercium. Luka di telapak mulai mengering, sedangkan luka di punggung kaki menyempit. Lebam kehitaman di sekitar luka memudar.
Saat itu konsumsi propolis masih dibarengi obat kimia. Setelah obat dokter habis, Yatinah melanjutkan pengobatan hanya dengan propolis. Sebulan setelah konsumsi, giliran luka di punggung kaki mengering bersamaan menutupnya luka di telapak. Dua bulan mengkonsumsi, nenek 17 cucu itu bisa lepas dari kursi roda. Ia kembali bisa berjalan meski agak tertatih. Tak sampai 3 bulan mengkonsumsi, luka mengerikan itu sudah lenyap.
Bukan cuma mengkonsumsi propolis secara oral, Yatinah juga menggunakan salep untuk obat luar. Ia mengoleskan salep mengandung propolis pada ganren di kakinya. Sebelumnya luka dicuci 2—3 kali dengan cairan infus. Cairan infus dipilih lantaran steril. Setelah dibilas dengan cairan madu, barulah salep dioleskan. Cairan madu menggantikan alkohol yang meskipun ampuh mengeringkan luka tapi sakitnya tidak tertahankan.
Propolis bekerja di Dalam dan luar
Menurut dr Hafuan Lutfie, dokter yang meresepkan propolis sejak 2002, propolis bisa bekerja di dalam dan di luar tubuh. Jika dikonsumsi oral, propolis memperbaiki fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah. “Tapi dengan catatan kelenjar pankreas masih berfungsi dan belum rusak total,” katanya. Selain membantu penyembuhan, propolis juga memberi nutrisi sehingga sel bisa beregenerasi. Fungsi itulah yang tidak bisa digantikan obat-obatan medis.
Jika digunakan di luar tubuh, misalnya dioleskan sebagai salep, propolis bisa menyembuhkan ganren dan menghilangkan nanah serta bau. Pasalnya, lem lebah itu bersifat antibakteri. Menurut Hafuan, nanah dan bau adalah sisa pertempuran antara sel darah putih dan bakteri patogen dari udara. Jika bakteri sudah dikalahkan oleh propolis, tidak ada lagi nanah penyebab bau yang terbentuk. Sifat lain propolis dan produk perlebahan lain secara umum adalah membantu pengeringan sehingga tidak dihinggapi bakteri patogen.
Daya menyembuhkan propolis tergantung kepada kadar yang dikonsumsi. Semakin tinggi kadar, semakin ampuh daya menyembuhkannya. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi—misal melebihi 60%—zat itu tidak bisa tercerna tubuh lantaran sifatnya yang liat dan keras. Sebagai produk nonkimiawi, propolis aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping. Toh, Hafuan mengingatkan, selain asupan propolis, penderita diabetes tetap harus menjaga pola makan dan menghindari konsumsi tinggi glukosa serta karbohidrat.
Propolis sebagai Antibakteri
Propolis ampuh memberangus diabetes melitus dan efek sampingnya lantaran kandungan CAPE alias asam kafeat fenetil ester. Penelitian Fuliang dari Universitas Zhejiang, Hangzhou, China, dan Hepburn dari Universitas Rhodes, Grahamstown, Afrika Selatan, membuktikan ekstrak propolis menurunkan kadar glukosa, fruktosamin, malonaldehida, oksida nitrat, oksida nitrat sintetase, trigliserida, sampai kolesterol total dalam darah.
Sementara hasil pengujian Propolis di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menemukan propolis kaya alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, tanin, dan kuersetin, yang semuanya bersifat antioksidan.
Sumber: trubusonline
Plastic Card Printing

Monday, September 17, 2012

Pengobatan Bronkhitis dengan Propolis


Bronkhitis adalah peradangan disebabkan oleh basil atau virus dan berbagai zat polutan seperti zat kimia dari rokok atau asap rokok dan unsur polusi lainnya. Peradangan ini terjadi pada batang tenggorokkan dan mengakibatkan keluarnya lendir. Adanya lendir ini membuat tubuh bereaksi batuk-batuk yang merupakan mekanisme untuk membersihkan lendir. Keadaan ini akibat dari meradangnya saluran napas yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru (bronchus).
Apabila peradangan terjadi berlangsung terus-menerus selama 2 tahun yang ditandai dengan batuk-batuk disertai dahak yang berlebihan disebut dengan bronkhitis kronis. Gejala sakit lainnya yang biasanya di rasakan penderita adalah : munculnya rasa nyeri dan panas di bagian dada, mengalami kesulitan bernapas, suhu tubuh meninggi akibat peradangan, dan terkadang disertai dengan gejala batuk yang mirip gejala asma.
Bronkhitis kronis biasanya ditemukan unsur alergi dari si penderita serta adanya faktor turunan yang mempengaruhinya.Bronkitis kronis termasuk penyakit sumbatan paru menahun yang bersifat makin lama makin bertambah hebat keluhannya. Kebiasaan mengisap rokok merupakan faktor pendukung timbulnya bronkhitis kronis.

Pengobatan Bronkitis dengan PROPOLIS
Sudah sejak lama secara tradisional kita mengenal cacahan sisiran lilin lebah mengandung banyak propolis digunakan untuk mengobati bronkhitis.
Pada tahun 1975 dokter-dokter dari Rusia telah melaporkan hasil penelitian penyakit Pheuminia dari 76 anak. Penelitian ini untuk meneliti efektifitas penggunaan antibiotik yang umum dipakai dibandingkan antibiotik alami dari Propolis. hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan antibiotik alami dari Propolis menunjukan hasil yang sangat memuaskan dibandingkan dengan antibiotik kimia dalam mengatasi penyakit pheumonia pada anak-anak.
Pada tahun 1980 Dr Schelle dari Silesian Medical School merawat 260 pekerja di pabrik baja yang menderita bronkitis. Pasien dirawat dalam 24 hari dengan menggunakan pengobatan extrak propolis cair. Hasilnya penggunaan propolissangat efektif untuk mengobati bronkhitis.
Pada tahun 1989 Peneliti Rusia merawat 104 pasien yang menderita bronkhitis kronis metode konvensional digunakan terhadap 56 pasien sedangkan 48 pasien diberikan obat hisap propolis dan madu. Pasien yang mendapatkan propolis dan madu bisa keluar rumah sakit 3-4 hari lebih cepat dari pasien yang dirawat secara konvensional. Tingkat pasien yang kembali sakit untuk yang dirawat secara konvensional 2x lebih tinggi dari pada yang dirawat memakai madu dan propolis.
Mengkombinasikan Madu dan propolis untuk penyembuhan bronkhitis terbukti cukup efektif. Madu juga mempunyai zat anti bacterial sehingga mendukung kerja propolis dan perpadunan madu serta propolis akan terasa lebih nikmat.

Plastic Card Printing

Propolis Dapat Menyembuhkan Demam Berdarah (DBD)


Seorang member MNI, Januar , menggunakan Propolis Melia Nature untuk menyembuhkan DBD, berikut testimoninya;
Istriku sejak hari kamis badannya mulai panas, tp blm begitu panas cuman anget2 aja, masih kerja ampe jumat sore, jumat jam 7 badannya cukup panas dan pusing, ku suruh dia minum  Propolis Melia Nature  dan obat warung penurun demam, tidurlah dia…
Jam 1 malem ku bangunkan , ku minumi  Propolis Melia Nature  10 tetes, besok paginya segar bugar dan kerja lagi. Minggu libur, Senin masih bisa kerja. Senin sore dia loyo, tetep minum propolis 5 tetes,
Selasa pagi ku suru cuti dan ku priksakan ke dokter, hasik cek darah , trombosit turun, …”kena DB!” kata dokternya, di suruh opname istriku ndak mau….
Selasa sore mau tidur minum propolis dan jika terasa mual minum “obat warung anti mual(red)”, sampai hari jumat dia cuti, karena badane lemes…,
Jumat sore tadi ku bawa cek up lagi ke dokter, karena aku kawatir DB nya jadi tambah parah…, cek darah lagi, ternyata semua normal.
Hari selasa wbc 3.78 dan PLT 134, minum  Propolis Melia Nature  total paling 70 tetes, hari jumat wbc 5.10 dan PLT 2.11. Normalnya wbc ( 4.80 – 10.80 ), normal PLT ( 150 – 440 )
Dokternya bilang, “bu, demam berdarah ibu dah lewat, skr ibu masa pemulihan, sejak hari selasa ibu makan obat apa ?” . “Ndak di kasih obat apa apa kok!”, jawabku ama dokter satunya ( karena aku priksa beda tempat ).
Jawab dokternya “wah… daya tahan tubuh ibu kuat sekaliiiiiii ..”. Dalam hatiku tersenyum lebar, hehehehhe, blm tahu dia…
Akhirnya dokternya bilang, “bu, demam berdarah emang di sertai mual , saya kasih obat mual ya biar lebih enak…”.
Kisah diatas adalah sharing dari seorang mitra saya yg di bali, kesimpulannya ;
70 tetes propolis, ngilangin demam berdarah dalam 3 hari !!! ……
blm pernah ada ya, obat warung mengusir DB hehehehe PUJI Tuhan, Tuhan itu baik, Dia menciptakan cairan yg sangat luar biasa…. Propolis Melia Nature….
“…Sakit db , aku hanya keluar uang buat bayar lab aja, bayangkan kalo harus opname… hiks.. gaji sebulan bisa lenyap untuk 4 hari…”.

Plastic Card Printing

Propolis Atasi Berbagai Macam Penyakit


Propolis Artikel Utama Majalah Trubus No.482 Januari 2010

Peti mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah disiapkan. Kondisi pria 61 tahun itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter menawarkan operasi by pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid itu, tetapi keluarga menolak.
Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp150-juta itu sangat mahal. ‘Jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau menyengsarakan anak-istri,’ kata Sarbini yang merokok sejak 1970 dan menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. Apalagi menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%. Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun disiapkan.
Tak ada pilihan lain bagi Sri Subekti selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 September 2005 itu mereka meninggalkan rumahsakit di Bandung dan pulang ke Depok, Jawa Barat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 1944 itu hanya terbaring. Seluruh aktivitasnya dilangsungkan di atas tempat tidur. Keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian Sarbini.
Pertahanan kota
Jauh sebelum disarankan operasi, Sarbini berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal. Sekadar menyebut contoh ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih Artocarpus altilis. Lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan. Ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3 kali sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.
Beberapa hari setelah tiba di rumah, H Anwar, orangtua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis. Sarbini pun patuh dan mengkonsumsi propolis 3 kali sehari. Tiga jenis obat dari dokter – sama dengan yang di konsumsi sebelumnya – ia telan 1 jam setelah menelan propolis. Sepekan berselang, pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya. ‘Saya bisa berjalan 5 meter dan mengangkat gayung,’ kata Sarbini.
Itu kemajuan luar biasa. Sebelumnya, jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tak mampu. Dada yang semula sakit seperti ditusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang. Keruan saja istri dan keluarganya senang bukan kepalang. Sebulan kemudian ia merasa sangat bugar. Saat ditemui Trubus di rumahnya pada 16 Desember 2009, Sarbini tampak gagah.
Aktivitasnya jalan sehat ketika pagi dan mengajar pada siang hingga sore hari. Singkat kata keluhan-keluhan yang dulu ia rasakan, hilang sama sekali. Kesembuhannya memang belum ia buktikan melalui pemeriksaan medis. Setelah kondisinya membaik, 4 tahun terakhir Sarbini belum memeriksakan jantung lantaran biaya relatif mahal, mencapai Rp25-juta.
Menurut dr Robert Hatibi di Jakarta sembuhnya Sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis. Sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh darah di jantung. Selain mengikis, ‘Propolis juga menjaga kemudian mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena jantung,’ kata Hatibi.
Mumi
Propolis yang dikonsumsi Sarbini merupakan produk yang dihasilkan lebah. Spesies yang banyak diternakkan adalahApis cerana dan Apis melliferaPropolis berbeda dengan madu, produk utama lebah. Madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Pada sarang buatan berupa kotak kayu, lebah-lebah pekerja meletakkan propolisdi celah antarpapan, bingkai, atau tutup sarang.
Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor mengatakan lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan bahan campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan polen.
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani: pro berarti sebelum, polis bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum sampai kota. Bagi lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang, menutup lubang, dan mensterilkan sarang. ‘Kota’ lebah selalu dalam kondisi steril berkat propolis.
Hotnida mengatakan fungsi propolis lain adalah membungkus atau memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang lebah. Dengan demikian propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, cendawan, dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang tetap steril. Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan tak busuk lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang ditiru oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.
Menurut Ir Bambang Soekartiko, pemilik Bina Apiari, kualitas propolis tergantung dari sumber tanaman dan proses pembuatan. Tanaman sumber propolis di negara subtropis seperti Bulgaria, Korea, dan Rusia adalah pohon poplar Populus sp. Brasil mempunyai Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. Brasil sohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia.
Produknya yang terkenal adalah propolis hijau bermutu tinggi karena kandungan bioflavonoid yang tinggi. Flavonoid merupakan komponen tumbuhan yang bersifat sebagai bahan-bahan anticendawan, antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antiinflamasi. ‘Di Indonesia belum ada penelitian jenis tanaman sumber propolis yang kandungan bioflavonoid tinggi,’ kata Soekartiko (baca: Rahasia dalam Sebuah Sarang halaman 25).
Kotoran?
Warna propolis beragam, meski pada umumnya cokelat gelap. Namun, kadang-kadang ditemukan juga propolisberwarna hijau, merah, hitam, bahkan putih tergantung dari sumber resin. Produksi propolis relatif kecil, 20 gram setahun dari 200.000 lebah. Karena warnanya yang cenderung gelap itulah banyak peternak lebah menganggap propolis sebagai kotoran.
Apalagi para peternak itu juga belum mengetahui khasiat propolis. Oleh karena itu mereka justru membuang propolisdari sarang karena menganggap kotor. Padahal, untuk memanen propolis, relatif mudah. Peternak mengerok secara hati-hati dan mengekstraknya (baca: Kuncinya pada Pelarut halaman 20). Nah, karena jarang dilirik peternak, maka penggunaan propolis untuk kesehatan kalah populer ketimbang produk lebah lain seperti madu dan royal jeli. Peternak lebah di Amerika Serikat juga menganggap propolis sebagai bahan pengganggu. Propolis melekat di tangan, pakaian, dan sepatu ketika cuaca panas serta berubah keras dan berkerak ketika dingin.
Padahal, harga propolis jauh lebih mahal daripada madu. Saat ini di Indonesia harga propolis di tingkat peternak mencapai Rp700.000; madu, Rp35.000 per kg. Baru pada akhir 1990-an propolis dilirik sebagai bahan berkhasiat ketika Jepang meriset lem lebah untuk kesehatan. Takagi Y dari Sekolah Kesehatan Universitas Suzuka membuktikan keampuhan propolis meningkatkan sistem imunitas tubuh. Riset lain dari University of Japan membuktikan bahwa propolis mengurangi risiko sakit gigi. Dari pembuktian ilmiah itulah penggunaan propolis sohor di Jepang.
Riset ilmiah
Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para periset menguji ilmiah lem lebah itu. Dra Mulyati Sarto MSi, peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.
Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg. Faktanya, dosis konsumsipropolis di masyarakat amat rendah, hanya 1 – 2 tetes dalam segelas air minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam 50 ml air.
‘Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik,’ kata Mulyati. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah itu – toksisitas akut dan toksisitas subkronik – membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman dikonsumsi.
Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi kanker payudara stadium IV. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof Dr Mustofa MKes, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset in vitro propolis sebagai antikanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan Siha – keduanya sel kanker serviks – serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara).
Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2 kali sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20 – 41 ?g/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.
Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20 – 41 ?g/ml. Angka itu setara 0,02 – 0,041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50 tokoferol cuma 4 – 8 ppm. Artinya ntuk menghambat radikal bebas dengan propolis perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.
Pada uji in vivo, propolis berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan ‘merantau’ ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
‘Terjadi penurunan volume dan jumlah nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis,’ ujar dr Woro Rukmi Pratiwi MKes, SpPD, anggota tim riset. Dalam penelitian itu belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker. Namun, menurut dr Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang bersifat antikanker adalah asam caffeat fenetil ester.
Terpadu
Banyak bukti empiris yang menunjukkan penderita-penderita penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. ‘Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah,’ kata dr Ivan. Sekadar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginja), dan Rohaya (diabetes mellitus). Menurut dr Hafuan Lutfie MBA mekanisme kerja propolis sangat terpadu. Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.
Yang lebih penting propolis menstimuli daya tahan tubuh. ‘Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit,’ kata Lutfie, dokter alumnus Universitas Sriwjaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator. Dr dr Eko Budi Koendhori MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis. Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis – bakteri penyebab tuberkulosis (TB) – menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF. Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.
Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. ‘Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh,’ kata dr Eko.
(Sardi Duryatmo/Peliput: Argohartono, Nesia Artdiyasa, & Tri Susanti)
Sumber: http://www.trubus–online.co.id

Plastic Card Printing

Sunday, September 16, 2012

Propolis Melia Nature Mengobati Gagal Ginjal



Kejang dan kaku akhirnya menyingkap tabir gagal ginjal bagi seorang pasien di Surabaya, Jawa Timur. Di rumah sakit, barulah terkuak rahasia kejang dan kaku itu. Dokter mendiagnosis fungsi gagal positif turun. Di tubuh pria berusia 16 tahun itu terdeteksi penumpukan sisa metabolism protein dan kekurangan elektrolit. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dokter member suntikan elektrolit.

Sejak itu remaja tersebut mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur, terlarang mengkonsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolism protein. Konsumsi protein ditakar hanya 40 gr sehari.
Propolis melia nature  mengandung senyawa flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi Ginjal dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel-sel pada ginjal.”
Selama 3 tahun ia hidup dibawah pengawasan dokter. Meski demikian kesehatan pasien itu menurun akibat mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanpun tidak terkontrol. Fungsi ginjal bukan lagi turun, tetapi positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0.6-12 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. . Menghindari cuci darah ternyata beresiko tinggi.
Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl. Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Opsi lain, berupa transplantasi ginjal dengan biaya mencapai Rp.400juta. Salah satu dari orangtua pasien harus rela menyumbangkan ginjal.
Menurut dr. Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, sperti kreatinin dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi ini berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah. Oleh karena itu pasien di Surabaya itu menuruti saran dokter, yakni opname sekaligus melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan.
Frekuensi cuci darah setiap 5 hari sekali. Selain itu penderita gagal ginjal harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak memberatkan kerja ginjal. Pasien itu akhirnya mengkonsumsi 1 sendok makan propolis yang dicampurkan dalam 50 cc air. Frekuensi 3 kali sehari sebelum makan. Satu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, khasiat propolis mulai tampak. Kadar kreatinin turun di bawah 10 mg/dl sehingga tidak perlu cuci darah.
Hasil itu merupakan kabar gembiar. Cuci darah berhenti sama sekali setelah setahun rutin mengkonsumsi propolis. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar keratin turun menjadi 4 mg/dl. Meski demikian konsumsi propolis dilanjutkan sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina.
Propolis menurut Prof.Dr. Mustofa MKes Apt, periset di Badan Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavanoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan.

Stadium Penyakit Ginjal

Pada 2002, National Kidney Foundation AS menerbitkan pedoman pengobatan yang menetapkan lima stadium chronic kidney disease (CKD) berdasarkan ukuran GFR yang menurun. Pedoman tersebut mengusulkan tindakan yang berbeda untuk masing-masing stadium penyakit ginjal.
Glomerular Filtration Rate (GFR) adalah hitungan yang menandai tingkat efisiensi penyaringan bahan ampas dari darah oleh ginjal. Kreatinin adalah bahan ampas dalam darah yang dihasilkan oleh penguraian sel otot secara normal selama kegiatan. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya pada air seni untuk dikeluarkan dari tubuh. Bila ginjal tidak bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam darah
* Risiko CKD meningkat. GFR 90 atau lebih dianggap normal. Bahkan dengan GFR normal, kita mungkin berisiko lebih tinggi terhadap CKD bila kita diabetes, mempunyai tekanan darah yang tinggi, atau keluarga kita mempunyai riwayat penyakit ginjal. Semakin tua kita, semakin tinggi risiko. Orang berusia di atas 65 tahun dua kali lipat lebih mungkin mengembangkan CKD dibandingkan orang berusia di antara 45 dan 65 tahun. Orang Amerika keturunan Afrika lebih berisiko mengembangkan CKD.
* Stadium 1: Kerusakan ginjal dengan GFR normal (90 atau lebih). Kerusakan pada ginjal dapat dideteksi sebelum GFR mulai menurun. Pada stadium pertama penyakit ginjal ini, tujuan pengobatan adalah untuk memperlambat perkembangan CKD dan mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
* Stadium 2: Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan pada GFR (60-89). Saat fungsi ginjal kita mulai menurun, dokter akan memperkirakan perkembangan CKD kita dan meneruskan pengobatan untuk mengurangi risiko masalah kesehatan lain.
* Stadium 3: Penurunan lanjut pada GFR (30-59). Saat CKD sudah berlanjut pada stadium ini, anemia dan masalah tulang menjadi semakin umum. Kita sebaiknya bekerja dengan dokter untuk mencegah atau mengobati masalah ini.
* Stadium 4: Penurunan berat pada GFR (15-29). Teruskan pengobatan untuk komplikasi CKD dan belajar semaksimal mungkin mengenai pengobatan untuk kegagalan ginjal. Masing-masing pengobatan membutuhkan persiapan. Bila kita memilih hemodialisis, kita akan membutuhkan tindakan untuk memperbesar dan memperkuat pembuluh darah dalam lengan agar siap menerima pemasukan jarum secara sering. Untuk dialisis peritonea, sebuah kateter harus ditanam dalam perut kita. Atau mungkin kita ingin minta anggota keluarga atau teman menyumbang satu ginjal untuk dicangkok.
* Stadium 5: Kegagalan ginjal (GFR di bawah 15). Saat ginjal kita tidak bekerja cukup untuk menahan kehidupan kita, kita akan membutuhkan dialisis atau pencangkokan ginjal.
Selain memantau GFR, tes darah dapat menunjukkan apakah zat-zat tertentu dalam darah kurang berimbang. Bila tingkat fosforus atau kalium mulai naik, sebuah tes darah akan mendesak dokter untuk menangani masalah ini sebelum mempengaruhi kesehatan kita secara permanen.
Sumber : Myhealth Trubus

Propolis Melia Nature dengan harga sangat murah untuk pengobatan gagal ginjal hub 022 76183454

Propolis Melia Nature Atasi Kanker Rahim


Tingginya frekuensi berkemih pada malam hari dapat menjadi salah satu penanda serangan kanker rahim seperti dialami oleh seorang pasien di Bandung. Diagnosis dokter menyebutkan terdapat kanker berukuran 17 cm x 15 cm bersarang di rahim, dan pasien tersebut positif terkena kanker stadium III B.

Untuk mengatasi kanker rahim pasien menjalani kemotrapi 3 pekan sekali sebanyak 6 kali masing-masing selama 12 jam. Untuk memperkuat daya tahan tubuh, dokter memberikan vitamin E, vitamin C dan betakaroten. Sealama kemotrapi daya tahan tubuh harus dijaga karena efek kemotrapi akan menurunkan kondisi kesehatan tubuh. Meski demikian itu tak menjamin tubuh kuat, yang terjadi justru sebaliknya, kulitnya menghitam seperti terbakar, tangan kesemutan dan kuku-kuku kelabu keunguan.
Efek lain dari kemotrapi adalah sangat mual sehingga semua makanan terasa hambar, rambut rontok dan sulit buang air besar. Setelah paket kemotrapi selesai, pasien rutin memerikasakan kesehatannya selama 6 bulan sekali. Upaya ketat juga tidak menjamin kesembuhan, enam bulan setelah operasi kanker muncul kembali bahkan kanker metastesis alias menjalar ke usus. Terpaksa kemotrapi kembali dijalani setelah operasi pemotongan usus sepanjang 50 cm.
Kali ini kemotrapi dilakukan seminggu sekali selama 6 kali. Belum juga teratasi, 2 tahun setelah operasi ke 2, kanker ukuran 5 cm x 4 cm lagi-lagi muncul di rahim, posisi kanker di dekat kantong kemih sehingga sulit dijangkau pisau bedah dan dokter tidak dapat mengoperasi. Selain itu operasi dikhawatirkan akan mengganggu saluran kemih dan jalan penyembuhan adalah 18 kali kemoterapi. Namun, pasca kemoterapi pertama kondisi kesehatan anjok dan mengalami pendarahan.
Pasien akhirnya mencoba propolis melia nature dengan dosis 5 tetes propolis setiap hari, dan selama 3 hari dengan dosis yang tetap 5 tetes. Efek konsumsi propolis badan menjadi lebih segar, dosis terus ditingkatkan menjadi 10 tetes setiap hari. Melihat tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, dosisnya pun dinaikkan 5 tetes setiap 5 hari sehingga dosis akhir mencapai 90 tetes pada hari ke 19. Hasilnya, efek buruk kemotrapi mulai berkurang, buang air besar mulai lancar, nafsu makan muncul lagi sehingga bobot tubuh meningkat dari 54 kg menjadi 60 kg. Hasil pemerikasaan membuktikan sel kanker hilang meski belum operasi.

Untuk pemesanan propolis melia nature  dengan harga sangat murah hubungi  082129994716

Plastic Card Printing

APA ITU PROPOLIS MELIA NATURE?


Propolis Melia Nature

Propolis   atau Lem Lebah adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian dicampur dengan air liurnya, digunakan untuk menambal dan mensterilkan sarang. Propolis bersifat disinfektan (anti bakteri) yang membunuh semua kuman yang masuk ke sarang lebah. lebah meliputi sarangnya dengan propolis untuk melindungi semua yang ada didalam sarang tersebut dari serbuan kuman, virus, atau bakteri, misal: ratu lebah, telur, bayi lebah dan madu. Sifat disinfektan alami yang terkandung dalam propolis sangat ampuh dalam membunuh kuman, terbukti dengan ditemukannya seekor tikus dalam sarang lebah yang telah mati selama kurang lebih 5 tahun dalam keadaan tidak membusuk
Kandungan Propolis Melia Nature  adalah :
  1. Propolis Melia Nature mengandung semua Vitamin kecuali vitamin K.
  2. Propolis Melia Nature mengandung semua Mineral yang dibutuhkan tubuh kecuali Sulfur.
  3. Propolis  Melia Nature mengandung 16 rantai Asam amino esensial yang dibutuhkan untuk regenerasi sel.
  4. Propolis  Melia Nature mengandung Bioflavanoid, yaitu zat antioksidan sebagai suplemen sel. Menurut penelitian, kandungan Bioflavonoid pada satu tetes propolis setara dengan bioflavonoid yang dihasilkan dari 500 buah jeruk.
 Kegunaan
Kegunaan Propolis  Melia Nature bagi manusia adalah :

Pendapat para Ahli

Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaan lain :
  1. John Diamond MD; propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
  2. Ray Kupinsel; propolis sebagai anti biotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping
  3. Profesor Arnold Becket; propolis mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
  4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia); Dalam propolis terdapat zat anti biotik alami dan anti viral, vitamin, asam amino, mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
  5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospital Tiongkok); propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
  6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991; dalam propolis terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
  7. Majalah anti biotik VP Kivalkina; propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluarsa.
Plastic Card Printing